Kedua cabang ilmu gizi ini dibedakan berdasarkan hakekat masalahnya.
Gizi klinik berkaitan dengan masalah gizi pada individu yang sedang menderita gangguan
kesehatan akibat kekurangan atau kelebihan gizi. Oleh sebab itu, sifat dari gizi
klinik adalah lebih menitikberatkan padakuratif daripada preventif dan promotifnya.
Sedangkan gizi masyarakat berkaitan dengan gangguan gizi pada kelompok masyarakat.
Oleh sebab itu sifat dari gizi masyarakat lebih ditekankan pada pencegahan
(prevensi) dan peningkatan (promosi).
0leh karena sifat
kedua keilmuan ini berbeda maka akan menyebabkan perbedaan jenis profesi yang
menangani kedua pokok masalah tersebut. Gizi klinik berurusan dengan masalah klinis
pada individu yang mengalami gangguan gizi maka profesi kedokteranlah yang lebih
tepat untuk menanganinya.
Pendahuluan
- Ilmu Gizi (Nutrience Science) adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang makanan dalam hubungannya dengan kesehatan optimal/ tubuh.
- Zat Gizi (Nutrients) adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu menghasilkan energi, membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan.
- Gizi (Nutrition) adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses digesti, absorpsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan, untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan dan fungsi normal dri organ-organ, serta menghasilkan energi.
- Pangan adalah istilah umum untuk semua bahan yang dapat dijadikan makanan.
- Makanan adalah bahan selain obat yang mengandung zat-zat gizi dan atau unsur-unsur/ ikatan kimia yang dapat diubah menjadi zat gizi oleh tubuh, yang berguna bila dimasukkan ke dalam tubuh.
- Bahan makanan adalah makanan dalam keadaan mentah.
- Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan dan penggunaan zat-zat gizi.
Kata “gizi”
berasal dari bahasa Arab ghidza,
yg berarti “makanan”.
Ilmu gizi
bisa berkaitan dengan makanan
dan tubuhmanusia.
Dalam bahasa Inggris, food menyatakan makanan,
pangan dan bahan makanan.
Pengertiangizi
terbagi secara klasik dan masa sekarang yaitu :
- Secara Klasik : gizi hanya dihubungkan dengan kesehatantubuh (menyediakan energi, membangun, memelihara jaringan tubuh, mengatur proses-proses kehidupan dalam tubuh).
- Sekarang : selain untuk kesehatan, juga dikaitkan dengan potensi ekonomi seseorang karena gizi berkaitan dengan perkembanganotak, kemampuan belajar, produktivitas kerja.
Pembahasan
Titik
tolak perkembangan ilmu gizi dimulai pada masa manusia purba dan pada abad
pertengahan sampai pada masa munculnya ilmu pengetahuan pada abad ke-19 dan
ke-20. Pada masa manusia purba ilmu gizi dinyatakan sebagai suatu evolusi.
Disini para peneliti menggambarkan manusia sebagai pemburu makanan dan dikenal
sebagai Todhunter, perkembangan ilmu gizi sebagai suatu evolusi.
Bagi
manusia purba, fungsi utama dan mungkin fungsi satu-satunya dari makanan adalah untuk mempertahankan hidup. Untuk itu
aktifitas utama dari manusia purba adalah mencari makanan dengan berburu.
Fungsi utama makanan untuk mempertahankan hidup, meskipun bukan fungsi
satu-satunya. Makanan untuk mempertahankan hidup ini juga masih sering
atau berlaku bagi sebagian penduduk modern sekarang.
Di
abad-abad sebelum masehi filosof Junani bernama Hippocrates (460-377 SM), yang
dikenal sebagai Bapak Ilmu Kedokteran, dalam salah satu tulisannya berspekulasi
tentang peran makanan dalam “pemeliharaan kesehatan dan penyembuhan penyakit”
yang menjadi dasar perkembangan ilmu dietetika
yang belakangan dikenal dengan “Terapi Diit’.
Memasuki
abad ke-16 berkembang doktrin bukan saja pemeliharaan kesehatan yang dapat dicapai dengan pengaturan makanan
tetapi kemudian berkembang juga tentang hubungan antara makanan dan panjang
umur. Misalnya Cornaro, yang hidup lebih dari 100 tahun (1366-1464) dan Francis
Bacon (1561-1626) berpendapat bahwa “makan yang diatur dengan baik dapat
memperpanjang umur”. Memasuki abad ke-17 dan ke-18, tercatat berbagai penemuan
tentang sesuatu yang dimakan (makanan)
yang berhubungan dengan kesehatan
semakin banyak dan jelas, baik yang bersifat kebetulan maupun yang dirancang
yang kemudian mendorong berbagai ahli kesehatan waktu itu untuk melakukan berbagai percobaan.
Pada
Abad ke-18 berbagai penemuan ilmiah dimulai, termasuk ilmu-ilmu yang mendasari
ilmu gizi. Satu diantaranya yang terpenting adalah penemuan adanya hubungan
antara proses pernapasan yaitu proses masuknya O2 ke dalam tubuh dan keluarnya
CO2, dengan proses pengolahan makanan dalam tubuh oleh Antoine Laurent
Lavoisier (1743-1794).
Lavoisier
bersama seorang ahli fisika Laplace merintis untuk pertama kalinya penelitian
kuantitatif mengenai pernapasan dengan percobaan binatang (kelinci). Oleh
karena itu Lavoisier selain sebagai Bapak Ilmu Kimia, dikalangan ilmuwan gizi
dikenal juga sebagai Bapak Ilmu Gizi Dunia.
Penemuan
Ilmu-Ilmu yang mendasari terbentuknya Ilmu Gizi itu diantaranya :
1.Tahun
1687 Penetapan standar makanan. Dimana penetapan ini mengatur tentang makanan yang baik untuk tubuh dan yang tidak
baik untuk tubuh.
2.Dr.Lind
(1747) menemukan jeruk manis untuk menanggulangi sariawan / scorbut, belakangan
diketahui jeruk manis banyak mengandung vitamin C. Sehingga Vitamin C dikenal
juga sebagai pencegah Sariawan/Scorbut.
3.Suster
Florence Nightingale (1854 ) menyimpulkan penderita-penderita akibat perang
yang merupakan pasiennya, dalam hal Pemberian makanan kepada pasien harus
sesuai dengan kebutuhan pasien untuk mempercepat proses penyembuhannya. Suster Florence Nightingale dikenal juga
sebagai Tokoh Keperawatan Dunia
4.Liebig
(1803-1873) Analisis Protein, KH dan Lemak. Yang merupakan Komponen utama
penghasil energi tubuh.
5.Vait
(1831-1908), Rubner (1854-1982), Atwater (1844-1907), Lusk (1866-1932) dikenal
sebagai Pakar dalam pengukuran energi dengan kalorimeter. (kkal)
6.Hopkin
(1861-1947), Eljkman (1858-1930) = perintis penemuan vitamin dan membedakannya
vitamin yang larut dalam air dan vitamin yang larut dalam lemak.
7.Mendel
(1872-1935), Osborn (1859-1929)= penemuan vitamin dan analisis kualitas
protein. Memperjelas posisi vitamin dalam makanan dan peranannya dalam tubuh
manusia serta kualitas protein yang
dilihat dari struktur yaitu asam amino yang essensial maupun yang non
essensial.
Pada
abad ke 20 Mc Collum, Charles G King melanjutkan penelitian vitamin kemudian terus
berkembang hingga muncul “ SCIENCE of NUTRION. Adalah Suatu cabang ilmu
pengetahuan kesehatan (kedokteran) yang berdiri sendiri yaitu Ilmu Gizi adalah
Ilmu pengetahuan yang membahas sifat-sifat nutrien yang terkandung dalam
makanan, pengaruh metaboliknya serta akibat yang timbul bila terdapat kekurangan zat gizi, (
Soekirman, 2000).
Dalam
perkembangan selanjutnya permasalahan gizi mulai bermunculan secara kompleks yang tidak dapat
ditanggulangi oleh para ahli gizi dan
sarjana gizi saja, sehingga muncul Ilmu
gizi yang menurut komite Thomas dan Earl
(1994) adalah “The NUTRITION SCIENCES
are the most interdisciplinary of all sciences”. Yang arti bebasnya menyatakan
bahwa ilmu gizi merupakan ilmu yang melibatkan berbagai disiplin ilmu pengetahuan.
Perkembangan Ilmu Gizi
Indonesia dan Dunia
Bangaimana
Perkembangan Ilmu Gizi di Indonesia, berikut beberapa hasil penelitian dalam
sejarah perkebangan Ilmu Gizi di Indonesia.
1.Belanda
mendirikan “Laboratorium Kesehatan (15-1-1888) di Jakarta.
Tujuannya menanggulangi penyakit beri-beri di
Indonesia dan Asia.
2.Tahun
1934 Lembaga Makanan Rakyat
3.Tahun
1938, bermula dari Tahun 1919, Jansen dan Donath meneliti masalah Gondok di wonosobo, kemudian
oleh pemerintah Hindia Belanda menfaslitasi pembentukan Lembaga Eijkman.
Beberapa Kegiatannya berupa survai gizi di tahun 1927-1942, oleh Jansen dan
Kawan-kawan pada 7 lokasi bertempat di jawa, seram dan lampung yang bertujuan
Mengamati Pola Makan, Keadaan Gizi, Pertanian dan perekonomian. Lembaga ini
juga berhasil melakukan Analisis Bahan Makanan yang sekarang dikenal sebagai
Daftar Komposisi Bahan Makanan disingkat
atau dikenal dengan DKBM
4.Tahun
1930, De Hass dkk menemukan defisiensi Vitamin A, (1935) meneliti tentang KEP
(Kurang Energi Protein).
5.Tahun
1950, Lembaga Makanan Rakyat berada dibawah Kementerian Kesehatan RI (
diketuai Prof. Poerwo Soedarmo Pendiri
PERSAGI atau dikenal juga sebagai Bapak Gizi Indonesia. Bapak Poerwo Soedarmo
juga berhasil memperkenalkan promosi gizi yang baik dengan istilah “Empat Sehat
Lima Sempurna” yang begitu populer pada waktu itu sampai pada pemerintahan Orde
Baru.
Penelitian-Penelitian
di Indonesia ini yang kemudian
menarik perhatian WHO dan dijadikan sebagai rekomendasinya adalah
1.Domen
(1952-1955) penelitian tentang kwashiorkor (istilah gizi buruk karena
kekuranagn protein) dan Xeropthalmia (Istilah Kebutaan Akibat kekurangan
Vitamin A)
2.Klerk
(1956) penelitian tentang Tinggi Badan
(TB) dan Berat Badan (BB) anak Sekolah yang dapat memberikan gambaran Status
Gizi Anak SD pada masa balitanya.
3.Gailey
( 1957 – 1958 ) tentang Kelaparan di
Gunung Kidul menghasilkan teori Kelaparan
KELAPARAN
(Hunger) menurut E.Kennedy,(2002) sebagai kutipan dari penelitian Prof
Soekirman Ph.D Guru Besar Ilmu Gizi IPB Bogor tentang kelaparan adalah Rasa
“tidak enak” dan sakit, akibat kurang /tidak makan,baik yang disengaja maupun
yang tidak disengaja diluar kehendak dan terjadi berulang-ulang, serta dalam
jangka waktu tertentu menyebabkan penurunan berat badan dan gangguan kesehatan.
4.Prof.
Poerwo Soedarmao Mencetak Tenaga Ahli Gizi ( AKZI dan FKUI)
5.Dan
tahun 1950-2010 perkembangan ilmu gizi di Indonesia sangat pesat, sampai –sampai teori-teori gizi
yang baru ditemukan belum sampai diterapkan muncul lagi ilmu yang terbaru dari
hasil penelitian terbaru dari ilmu gizi.
Dari
Perkembangan Ilmu Gizi tersebut diatas baik di Indonesia maupun di Luar Negeri,
Penjelasan mengenai makanan dan hubungannya dengan kesehatan semakin jelas yaitu makanan
atau unsur-unsur (zat-zat) gizi essensial yang tidak dapat disintesis
oleh tubuh sehingga harus dikonsumsi dari
makanan meliputi vitamin, mineral, asam amino, asam lemak dan sejumlah Karbohidart sebagai energy. Dan unsur-unsur (zat-zat) gizi
non essensial dapat disistesis oleh tubuh dari senyawa atau zat gizi tertentu.
Unsur-unsur gizi ini dikelompokkan atau digolongkan dalam 6 golongan besar
yaitu : karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral dan air.
Melihat
perkembangan yang begitu pesat baik di Indonesia maupun di Dunia Badan Dunia
WHO membagi ruang lingkup ilmu gizi ke dalam tiga kelompok besar. Pertama, kelompok gizi biologi dan metabolik.
Kedua, kelompok gizi perorangan, sepanjang siklus hidup. Ketiga, kelompok gizi
masyarakat, baik bersifat lokal, nasional, regional dan global
Ilmu
Gizi Kemudian dibagi menurut Ruang Lingkupnya yaitu Ilmu gizi dibagi dalam dua bidang keilmuan yang dilihat
dari segi sifatnya yakni :
1.Ilmu
Gizi yang berkaitan dengan kesehatan perorangan
disebut Gizi kesehatan perorangan(Clinical Nutrition) yaitu Gizi Klinik
lebih menitikberatkan pada kuratif daripada preventif dan promotifnya. Dengan
pendekatan kuratif prosesnya dimulai
dari Anamnesis dan pengkajian status nutrisi pasien, Pemeriksaan antropomotri
beserta tindak lanjut terhadap gangguannya, Pemeriksaan radiologi dan tes
laboratoium yang bertalian dengan status nutrisi pasien, Suplementasi Oral,
enteral dan parenteral, Interaksi timbal balik antara nutrien dan obat-obatan
2.Ilmu
Gizi yang berkaitan dengan kesehatan masyarakat yang disebut Gizi kesehatan
masyarakat (Public Health Nutrition) Yaitu Gizi Masyarakat berkaitan dengan
gangguan gizi pada kelompok masyarakat, oleh sebab itu sifatnya lebih
ditekankan pada pencegahan (preventif) dan peningkatan (promotif) . Termasuk
juga tentang Bahan Tambahan makanan ( Pewarna, penyedap dan bahan-bahan
kontaminan lainnya
Catatan
dari sejarah dan ruang lingkup ilmu gizi ini ada beberapa istilah dan
pengertian dari ilmu gizi yang perlu
diketahui yaitu
1.Kesehatan
adalah keadaan sehat (normal) secara fisik, mental, spiritual dan social yang memungkinkan setiap induvidu
dapat hidup produktif secara social dan ekonomis (UU Kesehatan 2009)
2.Makanan adalah Bahan selain obat yang mengandung
zat-zat gizi berguna bila dimasukan kedalam tubuh.
3.Zat
gizi adalah unsur yang terdapat dalam
bahan makanan
4.Gizi adalah
segala sesuatu tentang makanan dan hubungannya dengan kesehatan
5.Diet adalah
Kecukupan makanan dan minuman seseorang yang dimakan sehari-hari yang dibagi
dalam tiga pengertian. Pertama; makanan yang dimakan sehari, Kedua ; makanan
yang dimakan menurut aturan tertentu dan Ketiga : makanan yang ditentukan macam
dan jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan gizi tubuh atau untuk kepentingan
pnyembuhan penyakit.
6.Kecukupan
Diet (dietary Allowance) adalah Batas dan intake yang direkomendasikan
kepada semua orang dengan memperhatikan kebutuhan induvidu dan keadaan
fisiologis induvidu
7.Pelayanan
Gizi adalah Pelayanan yang membantu masyarakat
baik individu maupun kelompok masyarakat
dalam keadaan sehat maupun sakit untuk mendapat makanan yang sesuai guna
mencapai status gizi yang sebaik-baiknya
8.Asuhan
Gizi adalah Suatu kegiatan pelayanan gizi kepada seseorang pasien, yang
melibatkan berbagai bidang keahlian yang didalam terdapat kegiatan : Membuat
diagnosa masalah gizi, Menentukan kebutuhan gizi, Memilih alternatif bentuk
sediaan zat gizi, dan Memilih cara pemberian zat gizi.
Daftar pustaka
http://arali2008.wordpress.com/2010/10/19/sejarah-perkembangan-ilmu-gizi(diakses
tanggal 30 Januari 2013 pukul 22.30 WIB)
http://blog.uin-malang.ac.id/atuks/2011/01/07/sejarah-perkembangan-ilmu-gizi/ (diakses tanggal 30 januari 2013
pukul 22.35 WIB)
makasih yaahhh ;)
ReplyDelete