Saturday, May 11, 2013

Efek Samping Alat Kontrasepsi

Alat kontrasepsi non hormonal

1.      Coitus interuptus
Dulu dikatakan dapat menyebabkan hipertropi prostat, impotensi dan bendungan panggul dan menyebabkan ketegangan sehingga merusak keharmonisan hubungan seksual.Cara penanganan: Ganti dengan metode kontrasepsi yang lain.
2.      Kondom
Efek samping:
Adanya panas nyeri dan panas akibat :
-          Alergi terhadap karet kondom (jarang didapat)
-          Lecet-lecet pada kemaluan pria, akibat pemakaian tergesa-gesa/kurangnya pelican
-          Kegagalan atau kebocoran

Cara penanganan:
  • Jika terjadi kebocoran, ganti kondom dengan kualitas yang lebih baik
  • Bila sebab alergi, hentikan pemakaian kondom, ganti dengan cara lain. Bila akibat kurang licinnya kondom dianjurkan untuk memakai kondom yang mempunyai zat pelican. Pemakaian kondom jangan tergesa-gesa.
  • Ganti cara/ metode kontrasepsi yang lain.

3.      Spermisida
·         Rasa panasdan nyeri pada kemaluan
·         Lecet – lecet (dermatitis kontak).
Cara penanganan:
Menghentikan pemakaian dan ganti dengan cara yang lain.

4.      Diafragma/kap
Gejala dan keluhan :
Adanya rasa panas dan nyeri akibat :
-          Reaksi alergi terhadap karet
-          Lecet-lecet pada saluran kemaluan wanita akibat pemakaian diafragma yang tergesa-gesa/akibat goresan kuku pemakai diafragma.

Pengobatan :
Bila disebabkan alergi, hentikan pemakaiannya dang anti dengan cara lain. Pemakaian diafragma secara hati-hati. Kuku harus pendek dan sebaiknya memasang diafragma setelah mencuci tangan/memakai sarung tangan.

5.      Cream, jeli dan tablet atau cairan berbusa
Gejala dan keluhan :
-          Rasa panas dan nyeri akibat reaksi alergi terhadap bahan kimia pada beberapa kasus. Reaksi ini dapat berupa rasa panas pada kemaluan hingga lecet-lecet/dermatitis kontak.

Pengobatan :
Hentikan pemakaiannya dan ganti dengan cara lain

6.      Intravag (tisu KB)
o   Gatal-gatal
o   Perubahan masa menstruasi 0,85%
o   Meningkatnya pengeluaran cairan vagina
o   Iritasi dinding vagina

Alat kontrasepsi hormonal
1.      PIL KB
 Perdarahan pervaginam/ spotting
Keluhan: terjadi bercak – bercak perdarahan diantara masa haid, terutama pada blan – bulan pertama pemakaian pil KB.
 Tekanan darah meningkat
Gejala dan keluhan: tekanan darah yang sama atau lebih tinggi dari 140/ 90 mmHg dalam keadaan istirahat, pusing dan sakit kepala.
 Perubahan berat badan
Gejala dan keluhan: berat badan bertambah atau berkurang beberapa kg dalam beberapa bulan setelah pemakaian pil KB.
 Kloasma
Gejala dan keluhan: terjadi hiperpigmentasi berwarna coklat dan biasanya timbul pada daerah dahi dan pipi sebelah atas.
 Tromboemboli
Gejala dan keluhan: gejala yang timbul akibat tersumbatnya pembuluh darah oleh darah yang membeku (trombus). Gejala yang timbul tergantung pada daerah yang tersumbat dan dapat terjadi pada daerah otak, arteri koronaria, pada pembuluh vena paru – paru, tetapi hal ini jarang sekali terjadi.
 Air susu berkurang
Gejala dan keluhan: ASI berkurang bahkan kadang – kadang sampai berhenti setelah pemakaian pil KB dengan esterogen.
 Rambut rontok
Gejala dan keluhan: apabila rontoknya rambut setelah pemakaian pil KB lebih banyak dibanding sebelum menggunakan pil KB.
 Varises
Gejala dan keluhan: rasa pegal dan nyeri pada tungkai serta terdapat pelebaran pembuluh darah balik (vena) pada ekstremitas bawah yang biasanya terlihat menonjol di bawah kulit.
 Perubahan libido
Gejala dan keluhan: terjadi peningkatan libidoatau penurunan libido.
 Depresi
Gejala dan keluhan: rasa lesu, tak bersemangat dalam kerja atau kehidupan.
 Pusing dan sakit kepala
Gejala dan keluhan: rasa berputar atau sakit kepala, yang dapat terjadi pada satu sisi atau seluruh bagian kepala. Biasanya bersifat sementara.

2.      Alat Kontrasepsi Bawah Kulit (AKBK)
 Gangguan haid
 Depresi
 Keputihan
 Jerawat
 Perubahan libido
 Perubahan BB
 Hematoma
 Nyeri

3.      KB suntik
a.       Gangguan haid
Gejala dan keluhan:
·         Amenorea à tidak datangnya haid selama akseptor mengikuti suntikan KB selama 3 bulan berturut – turut atau lebih.
·         Spotting à bercak – bercak perdarahan di luar haid yang terjadi selama akseptor mengikuti KB suntik
·         Metrorhagie à perdarahan yang berlebihan di luar siklus haid
·         Menometrorhagie à datangnya darah haid yang berlebihan jumlahnya tetapi masih dalam siklus haid.
b.      Depresi
Gejala dan keluhan: rasa lesu, tak bersemangat untuk bekerja dan melakukan aktivitas sehari – hari.
c.       Keputihan
Gejala dan keluhan: adanya cairan putih yang berlebihan yang keluar dari liang senggama dan terasa mengganggu. Hal ini jarang terjadi pada peserta suntik, tidak berbahaya kecuali bila berbau, panas dan terasa gatal sebaiknya dilakukan pemeriksaan lebih lengkap untuk mengetahui adanya infeksi, jamur atau kandidia.
d.      Jerawat
Gejala dan keluhan: timbulnya jerawat di wajah atau badan.
e.       Perubahan libido
Gejala dan keluhan: terjadi peningkatan libidoatau penurunan libido.
f.       Perubahan berat badan
Gejala dan keluhan: berat badan bertambah atau berkurang beberapa kg dalam beberapa bulan setelah pemakaian suntikan KB.
g.      Pusing dan sakit kepala
Gejala dan keluhan: rasa berputar atau sakit kepala, yang dapat terjadi pada satu sisi atau seluruh bagian kepala. Biasanya bersifat sementara.
h.      Hematoma
Gejala dan keluhan: warna biru dan nyeri pada daerah suntikan di bawah kulit.
i.        Infeksi dan abses à diakibatkan pemakaian jarum suntik yang tidak steril
Gejala dan keluhan: rasa sakit dan bengkak di daerah suntikan. Bila terdapat abses teraba adanya benjolan yang nyeri di daerah suntikan dan adanya demam.


4.      Alat Kontrasepsi Dalam Rahim (AKDK/IUD)
 Perdarahan
Gejala/keluhan :
Keluarnya darah dari vagina di luar haid dalam jumlah kecil berupa bercak-bercak (spotting) atau dalam jumlah berlebihan (metroragia). Perdarahan dapat pula terjadi masa haid dalam jumlah berlebihan (menoragia)
Penanggulangan dan pengobatan
a.       Konseling :
Pemberian konseling sebelum memberikan pelayanan, sehingga akseptor dapat berpikir jernih. Harus dijelaskan bahwa perdarahan ringan biasanya terjadi pda awal pemasangan. Selama haid perdarahan haid akan lebih banyak daripada baiasanya.
b.      Tindakan medis
-Pemberian anti prostaglandin
Misal : acetosal 500 mg : 3 x 1 tablet salama 3-5 hari
-Pemberian preparat besi
Misal : preparat Fe 1 x 1 tablet per hari
 Keputihan
-          teraba adanya cairan putihyang berlebihan
-          tidak berbahaya apabila cairan tersebut tidak berbau, tidak terasa gatal, dan tidak terasa panas
 Ekspulsi
Gejala: Teraba/terasa adanya AKDR dalam liang senggama yang menyebabkan terasa tidak enak bagi wanita. Dapat terjadi ekspulsi sebagin atau seluruhnya. Biasanya terjadi pada waktu haid.
Tindakan medis : Melepas AKDR dan mengganti dengan ukuran yang sesuai
 Nyeri
Gejala/ keluhan :
§  Nyeri haid : sewaktu haid mulai terjadi rasa nyeri yang berlebihan dan tak tertahankan
§  Nyeri pada senggama : sewaktu bersenggama terasa nyeri
§  Nyeri pada pemasangan/mules pada pemasangan : sewaktu pemasangan ADKR timbul rasa nyeri/mules yang tak tertahankan
Tindakan medis :
-          fluspekulo : adakah ada cairan keputihanyang berbau, erosi pada portio
-          pemeriksaan dalam à apakah terdapat tanda-tanda radang dalam rahim. Bila ada AKDR harus segera dilepas.
5.      Alat kontrasepsi mantap
l  Vasektomi (sterilisasi pada pria)
§  Infeksi
§  Hematoma
§  Granuloma sperma
l  Tubektomi (sterilisasi wanita)
§  Jika ada kegagalan metode maka ada resiko tinggi kehamilan ektopik
§  Merasa berduka dan kehilangan

No comments:

Post a Comment